Mempunyai anak yang soleh dan pintar dalam hal akademis tentu
menjadi dambaan setiap orang tua. Lalu bagaimana jika kita harus memilih
salah satu? Soleh tapi tidak pintar secara akademis atau sebaliknya.
Hal ini yang menjadi kegundahan Arie Mariani, salah satu sahabat SMI
dari grup 1.
“Pilih mana, anak yang soleh tapi gak pintar dalam pendidikan, atau anak yang belajar agamanya biasa aja, tapi lebih dikejar pendidikannya?” kata Arie membuka diskusi.
Arie mengatakan, kebanyakan orang tua langsung memberikan les tambahan jika nilai anaknya kurang, dan tidak jarang hal ini menyebabkan si anak solatnya kacau, hafalan suratnya jarang karena sudah terlalu lelah.
“Kalau dibalik, privat ngaji, gak ada les tambahan, ngafal suratnya oke, solatnya kita perhatiin banget, sampai kita latih dia tahajud umur delapan tahun, pas belajar di sekolah, sudah capek, nilainya turun, tapi agama di sekolah seolah-olah gak termasuk suatu pelajaran yang amat penting,” kisah Arie.
Salah satu anggota grup 1 mengatakan, setiap anak itu unik, jadi pendekatannya harus lebih personal karena kecerdasan setiap orang berbeda-beda. Menurut Sherly, peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak. “Itu hal yang wajar dan normal, kita di sini membimbing anak-anak kita, tapi bukan memaksakan kehendak kepada anak, luruskan niat kita, kira-kira Allah ridho gak,” kata Sherly.
Setiap orang tua pasti ingin melihat buah hatinya menjadi seorang yang bermanfaat, menjadi orang yang luar biasa, menjadi yang dirindukan, menjadi orang yang dikenali, menjadi orang yang perkataannya didengar, menjadi pribadi yang bersinar.
“Semua orang tua menginginkan yang terbaik, namun hal itu bisa terjadi karena adanya proses,” kata Sherly.
“Tidaklah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat, dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan izin Tuhannya, dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat” (QS. Ibrahim, 24-25).
Jika melihat dari surat Ibrahim, dapat diibaratkan jika anak baik yang akan membawa perubahan diibaratkan seperti pohon. Jika akarnya kuat pasti akan tumbuh menjadi anak yang kuat.
“Pilih mana, anak yang soleh tapi gak pintar dalam pendidikan, atau anak yang belajar agamanya biasa aja, tapi lebih dikejar pendidikannya?” kata Arie membuka diskusi.
Arie mengatakan, kebanyakan orang tua langsung memberikan les tambahan jika nilai anaknya kurang, dan tidak jarang hal ini menyebabkan si anak solatnya kacau, hafalan suratnya jarang karena sudah terlalu lelah.
“Kalau dibalik, privat ngaji, gak ada les tambahan, ngafal suratnya oke, solatnya kita perhatiin banget, sampai kita latih dia tahajud umur delapan tahun, pas belajar di sekolah, sudah capek, nilainya turun, tapi agama di sekolah seolah-olah gak termasuk suatu pelajaran yang amat penting,” kisah Arie.
Salah satu anggota grup 1 mengatakan, setiap anak itu unik, jadi pendekatannya harus lebih personal karena kecerdasan setiap orang berbeda-beda. Menurut Sherly, peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak. “Itu hal yang wajar dan normal, kita di sini membimbing anak-anak kita, tapi bukan memaksakan kehendak kepada anak, luruskan niat kita, kira-kira Allah ridho gak,” kata Sherly.
Setiap orang tua pasti ingin melihat buah hatinya menjadi seorang yang bermanfaat, menjadi orang yang luar biasa, menjadi yang dirindukan, menjadi orang yang dikenali, menjadi orang yang perkataannya didengar, menjadi pribadi yang bersinar.
“Semua orang tua menginginkan yang terbaik, namun hal itu bisa terjadi karena adanya proses,” kata Sherly.
“Tidaklah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat, dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan izin Tuhannya, dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat” (QS. Ibrahim, 24-25).
Jika melihat dari surat Ibrahim, dapat diibaratkan jika anak baik yang akan membawa perubahan diibaratkan seperti pohon. Jika akarnya kuat pasti akan tumbuh menjadi anak yang kuat.
0 Response to "Cara Mendidik Anak Soleh dan Pintar"
Post a Comment