KOMPAS.com – Utk rata-rata kanker, terutama tumor padat, kemoterapi yaitu terapi utamanya. Namun, sekuat apapun kemoterapi resiko sampingnya menciptakan tidak nyaman & bersifat toksik.
Waktu ini para peneliti kanker aktif mengembangkan cara-cara baru mengobati kanker tidak dengan melibatkan kemo. Mereka pula menciptakan kemajuan dalam mengidentifikasi tipe kanker yg tak memerlukan pengobatan kemo atau yg tak meresponnya.
Dalam suatu studi baru yg diterbitkan di New England Journal of Medicine, riset yg dipimpin oleh Dokter Jan Burger dari MD Anderson Cancer Center menemukan bahwa sebahagian pasien dgn leukemia limfositik kronis (CLL), tipe umum dari leukemia, responnya jauh tambah baik pada obat anti-kanker yg dinamakan ibrutinib di bandingkan dgn pengobatan kemoterapi standar.
Kanker tersebut berkembang lebih lambat kepada beberapa orang yg dikasih ibrutinib & responnya tambah baik pada obat tersebut, dibanding dgn mereka yg lakukan kemoterapi.
"Ada perbedaan mencolok antara dua grup tersebut. Pasien ibrutinib mempunyai tingkat respon yg lebih baik dalam segala factor," kata Burger yg mempresentasikan penemuannya dalam jumpa tahunan American Society of Hematology.
Sesudah dua thn, 98 % dari pasien yg konsumsi ibrutinib masihlah hidup, di bandingkan bersama 85 % yg diobati dgn kemo.
Studi-studi lain sudah meneliti apakah pengobatan kemoterapi sanggup dilewati, namun biasanya dari studi tersebut berfokus terhadap pasien CLL yg tak merespon pengobatan kemoterapi standar.
Studi Burger menguji ibrutinib terhadap beberapa orang yg jalankan pengobatan lini mula-mula. Tapi, pengobatan ini terbukti begitu mahal.
Suatu penelitian yg membandingkan ibrutinib juga sebagai pengobatan lini perdana bersama obat kemoterapi standar sewaktu 10 thn menyimpulkan bahwa waktu ibrutinib jadi pengobatan penting terdepan, anggaran pengobatan meningkat drastis.
Ibrutinib benar-benar sudah disetujui buat mengobati sekian banyak kanker, termasuk juga CLL, namun ini dilakukan cuma kalau pasien tersebut tidak sukses merespon terapi yang lain.
Ibrutinib menambah panjang list terapi target yg dapat diperlukan utk kanker. Pengobatan kategori ini cuma membunuh sel-sel kanker, tak termasuk juga sel yg sehat.
Para ilmuwan masihlah konsisten mengembangkan obat-obatan lain sbg terapi target utk sanggup difungsikan sbg pengobatan lini mula-mula.
Obat-obatan semacam itu dinilai mempunyai resiko samping yg lebih sedikit & menopang pasien menjalani hidup yg lebih normal.
Meski obat tersebut bisa jadi lebih mahal dari kemoterapi standar, tetapi kemoterapi di kaitkan dgn komplikasi yg memerlukan perawatan penambahan atau bahkan rawat inap yg mampu menambah anggaran total.(Gibran Linggau)
0 Response to "Jangan Asal Kemoterapi, Sekarang Makin Banyak Kanker yang Tak Memerlukan Kemoterapi"
Post a Comment